Kesehatan Mental – Pernah dengar kalimat “kita adalah apa yang kita ma’em”? Nah, ternyata kalimat itu bukan cuma berlaku buat ukuran celana atau hasil timbangan digital yang suka bikin stres di pagi hari. Tapi juga berlaku buat kondisi kesehatan mental kita. Iya, kamu nggak salah baca. Ternyata, isi piring makanmu bisa berkontribusi langsung ke isi kepalamu. Dan bukan cuma saat kamu mikir, “makan apa ya hari ini?”
Apa Hubungannya Piring Nasi dengan Kesehatan Mental?
Oke, bayangin begini. Kamu lagi bad mood, lelah, dan dunia rasanya kayak pengen disumpahin. Terus kamu makan semangkuk mie instan pedas level neraka sambil nonton drama Korea. Mood kamu langsung membaik, kan? Nah, itu bukti bahwa makanan bisa secara harfiah bikin kamu merasa lebih baik.
Secara ilmiah, makanan berperan penting dalam memproduksi neurotransmitter, seperti serotonin dan dopamin—dua bahan kimia otak yang bikin kamu bahagia, semangat, dan gak pengen banting meja saat kerjaan numpuk.
Fakta menariknya, sekitar 90% serotonin diproduksi di usus, bukan di otak. Dan usus itu peka banget sama apa yang kamu makan. Jadi, kalau kamu traktir usus dengan gorengan, soda, dan junk food saban hari, jangan heran kalau pikiranmu gampang limbung kayak kapal kena ombak.
Makanan Bahagia vs Makanan Drama
Yuk, kenalan sama dua geng makanan ini:
-
Geng Bahagia: makanan yang bikin mental adem, hati tenang. Isinya:
-
Sayur mayur segar (bukan yang digoreng, ya)
-
Buah-buahan penuh warna dan kaya antioksidan
-
Ikan berlemak seperti salmon dan sarden (eh, ternyata sarden kaleng bisa juga jadi penyelamat!)
-
Kacang-kacangan, biji-bijian, dan dark chocolate (yes, cokelat itu legal buat kesehatan mental asal nggak satu batang langsung dilahap)
-
-
Geng Drama: makanan yang suka bikin mood swing kayak sinetron jam 7 malam:
-
Makanan tinggi gula (halo boba lovers!)
-
Gorengan over minyak
-
Makanan ultra-proses (yang etiketnya lebih panjang dari benteng china)
-
Kalau kamu terlalu sering nongkrong bareng geng drama, otakmu bisa jadi gampang lelah, cemas, bahkan depresi ringan. Jadi bijaklah memilih genk makan, ya!
BACA JUGA : Ini Sayuran yang Mengandung Vitamin A dan Cara Mengolahnya
Rutinitas Makan yang Bikin Kesehatan Mental Terjaga
Bukan cuma soal apa yang kamu makan, tapi juga bagaimana dan kapan kamu makan. Sarapan itu bukan cuma ritual biar nggak pingsan di jalan, tapi juga sinyal ke otak kalau hari ini di mulai dengan baik. Melewatkan makan bisa bikin kadar gula darah anjlok dan emosi ikut jungkir balik.
Dan coba deh, makan tanpa main HP, tanpa scrolling drama orang di medsos. Fokus ke makananmu. Rasakan teksturnya, nikmati rasa tiap suapannya. Ini bukan cuma soal kenyang, tapi juga cara latihan mindfulness—semacam meditasi sambil ngunyah.
Kalau makan jadi rutinitas yang kamu nikmati secara sadar, otakmu akan lebih rileks dan hormon stres bakal turun secara alami. Gak percaya? Coba sendiri. Tapi jangan salahin aku kalau kamu malah jadi doyan masak dan buka kanal YouTube “mukbang mindfulness”.
Makan Sehat, Pikiran Sehat (Plus Bonus: Celana Gak Ngepas Lagi)
Mengatur pola makan ternyata bukan cuma investasi buat perut, tapi juga buat pikiran. Makanan bergizi itu semacam psikolog pribadi yang bisa kamu bawa ke mana-mana, tinggal pilih menu dengan cerdas.
Jadi lain kali kamu stres atau ngerasa dunia terlalu ribet, jangan langsung cari solusi di tukang bakso atau martabak manis ekstra keju. Coba tanya dulu: “Apa kabar ususku hari ini?” Karena kadang, jalan menuju ketenangan jiwa itu lewat sepiring makanan yang penuh kasih sayang—dan sayuran.